Kamis, 24 Desember 2009

OUTLINE

1. Jelaskan pengertian kerangka karangan/outline ?
Outline (kerangka karangan) adalah salah satu metode dalam pembuatan karangan yang mana topiknya dipecah kedalam sub-sub topic dan munggkin dipecah lagi kedalam sub-sub topic yang lebih terperinci

2. Jelaskan manfaat outline ?
a. Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
b. Untuk menyusun karangan secara teratur.
Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.
c. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.
Setiap tulisan dikembangkan menuju ke satu klimaks tertentu. Namun sebelum mencapai klimaks dari seluruh karangan itu, terdapat sejumlah bagian yang berbeda-beda kepentingannya terhadap klimaks utama tadi. Tiap bagian juga mempunyai klimaks tersendiri dalam bagiannya. Supaya pembaca dapat terpikat secara terus menerus menuju kepada klimaks utama, maka susunan bagian-bagian harus diatur pula sekian macam sehingga tercapai klimaks yang berbeda-beda yang dapat memikat perhatian pembaca.
d. Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih.
Ada kemungkinan suatu bagian perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai kebutuhan tiap bagian dari karangan itu. Namun penggarapan suatu topik sampai dua kali atau lebih tidak perlu, karena hal itu hanya akan membawa efek yang tidak menguntungkan; misalnya, bila penulis tidak sadar betul maka pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu berbeda dengan yang diutarakan pada bagian kemudian, atau bahkan bertentangan satu sama lain. Hal yang demikian ini tidak dapat diterima. Di pihak lain menggarap suatu topik lebih dari satu kali hanya membuang waktu, tenaga, dan materi. Kalau memang tidak dapat dihindari maka penulis harus menetapkan pada bagian mana topik tadi akan diuraikan, sedangkan di bagian lain cukup dengan menunjuk kepada bagian tadi.
e. Memudahkan penulis mencari materi pembantu.
Dengan mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangan penulis akan dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya. Atau data dan fakta yang telah dikumpulkan itu akan dipergunakan di bagian mana dalam karangannya itu.
Bila seorang pembaca kelak menghadapi karangan yang telah siap, ia dapat menyusutkan kembali kepada kerangka karangan yang hakekatnya sama dengan apa yang telah dibuat penggarapnya. Dengan penyusutan ini pembacaakan melihat wujud, gagasan, struktur, serta nilai umum dari karangan itu. kerangka karangan merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan secara menyelurih, bukan secara terlepas-lepas

3. Jelaskan langkah-langkah menyusun outline ?
• Cantumkan sub – sub bagian
• Pergunakanlah tanda yang berbeda untuk memperlihatkan tingkat (hierarki) butir – butir dalam kerangka
• Jagalah agar hubungan antara bagian dengan sub bagiannya selalu konsistan dan jelas
• Mulailah dengan pembagian secara garis besar dahulu dengan menyeluruh
• Setelah itu uraikan setiap butir kedalam sub-sub bagian

4. Sebutkan macam-macam outline ?
A. Berdasar Sifat Rinciannya:
1. Kerangka karangan Sementara / Non-formal:
cukup terdiri atas dua tingkat, dengan alasan:
a) topiknya tidak kompleks
b) akan segera digarap
2. Kerangka karangan formal:
terdiri atas tiga tingkat, dengan alasan:
a) topiknya sangat kompleks
b) topiknya sederhana, tetapi tidak segera digarap
Langkah-langkahnya yaitu :
Rumuskan tema berupa tesis , kemudian pecah-pecah menjadi sub-ordinasi yang dikembangkan untuk menjelaskan gagasan utama. Tiap sub-ordinasi dapat dirinci lebih lanjut. Tesis yang dirinci minimal tiga tingkat sudah dapat disebut kerangka karangan formal.
Agar tingkatan-tingkatan jelas hubungannya, dipergunakan simbol-simbol dan tipografi yang konsisten bagi tingkat yang sederajat.
Simbol-simbol dapat berupa:
Topik tingkat 1: angka Romawi I, II, dan seterusnya
Topik tingkat 2: huruf kapital A, B, dan seterusnya
Topik tingkat 3: angka Arab 1, 2, dan seterusnya
Topik tingkat 4: huruf kecil a, b, dan seterusnya
Topik tingkat 5: angka Arab dalam kurung (1), (2) , dan seterusnya
Topik tingkat 6: huruf kecil dalam kurung (a), (b), dan seterusnya

Sabtu, 19 Desember 2009

MAWAR

Wewangian semerbak harummu

Merasuk hati keluar hasratku

Helai-helaian daun anggunmu

Menebar riang di senja waktu

Keras kulit tangkai batangmu

Di balik itu

Kumbang-kumbang hiasmu

Serentetan di kelompok duri manismu

Namun,

Bila usai sudah usiamu

Tampak sayup lemas tubuhmu

Berguguran sehelai demi helai

Puing-puing menyatu dengan asalmu

SAYANGILAH BINATANG

SAYANGILAH BINATANG

Binatang adalah mahluk, seperti juga manusia. Semua isi alam semesta adalh mahluk, artinya diciptakan oleh Tuhan. Ciptaan tuhan yang paling sempurna dan paing berkuasa di dunia adalah manusia. Bahkan, dikatakan bahwa manusia itu wakil tuhan dibumi. Manusia diizinkan oleh Tuhan untuk memanfaatkan semua isi ala mini untuk keperluan hidupnya. Akan tetapi, manusia tidak diizinkan menyakiti, menyiksa, atau menyia-nyiakan alam. Siapa menyiksa binatang berdosa besar. Sebaliknya, siapa yang menolong binatang akan mendapt pahala.
Sehubungan dengan hal di atas Nabi Besar Muhammad SAW bercerita kepada para sahabat dan pengikutnya. Beliau mengatakan bahwa ada seorang berbuat dosa besar hingga masuk neraka. Hal itu disebabkan ia pernah mengurung kucing dan tidak memberi makan sehingga kucing itu mati. Binatang boleh dipelihara asal diperlakukan baik-baik dandiberi makan secukupnya.
Ada pula cerita Nabi bahwa ada seseorang yang mendapat pahala besar dan masuk surga karena menolong anjing. Ceritanya adalh sebagai berikut.
Ada seseorang yang bepergian jauh dan kehabisan air minum. Ia selalu berdoa semoga tiba pada sebuah sumur dalam perjalanan itu. Tiba-tiba dilihatnya sebuah sumur yang sangat dalam. Dari atas tampak air jernih berkilauan. Ia sangat gembira, sayang sekali tidak ada alat penimba air dan tidak ada pula tangga untuk turun ke sumur tersebut. Dicobanya turun dengan menginjak batu-batu runcing di dinding sumur itu, setelah tiba dibawah minumlah ia sepuas-puasnya.
Baru saja ia menengok ke atas dan mencari akal agar dapat memanjat kembali, terlihat olehnya seekor anjing. Anjing itu rupanya sangat kehausan. Lidahnya terjulur.
Orang itu menaruh kasihan, tetapi belum mendapat akal bagaimana menolongnya. Naik tanpa membawa air pun sudah susah, apalagi harus membawa air.
Setelah berdoa memohon petunjuk kepada Tuhan, tiba-tiba ia mendapat akal. Dilepaskannya sepatunya dan diisi dengan air. Oleh karena kedua tangannya harus menekan dinding sumur agar dapat memanjat, sepatu yang berisi air itu digigitnya. Orang itu selamat sampai di atas dan air tersebut segera diberikannya kepada anjing yang kehausan itu. Anjing minum sepuas-puasnya dan kedua mahluk itupun selamat.
Menurut nabi, orang itu mendapat pahala besar dari tuhan dan masuk surga.

SURAT DARI IBU

SURAT DARI IBU

Pergi ke dunia luas anakku sayang
Pergi ke dunia bebas
Selama angina masih angina buritan
Dan matahari pagi menyinar daun-daunan
Dalam rimba dan padang hijau

Pergi ke laut lepas anakku sayang
Pergi ke alam bebas
Selama hari belum petang
Dan warna senja belum kemerah-merahan
Menutup pintu waktu lampau

Jika bayang telah pudar
Dan elang laut pulang ke sarang
Angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
Dan nahkoda sudah tahu pedoman
Boleh engkau datang padaku

Kembali pulang anakku sayang
Kembali ke balik malam
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
"Tentang cinta dan hidupmu di pagi hari"

SEMUT DAN BELALANG

(Cerita rakyat dari Jawa, diceritakan kembali oleh Soerjosoesanto)

Pada suatu hari seekor semut dan seekor belalang berjalan bersama-sama. Sampai ditepi sungai kecil, belalang berkata, “Semut sahabatku, saya dapat melompati sungai ini. Bagaimana dengan engkau?”

“Bisa juga tentu,”jawab semut.

Belalang segera melompat dan berhasil.

Semut mencobanya, tapi ia tergelincir dan hanyut. “ Tolonglah saya belalang. Tariklah dengan suatu tali.” Seru semut ketakutan.

Belalang berlari-lari mencari tali. Bertemulah belalang dengan seekor babi. Kata belalang, “Saudara babi, tolonglah saya. Berilah saya beberapa helai bulumu, akan saya buat tali, guna menolong semut yang hanyut dalam sungai.”

Babi menjawab, ”berilah aku dulu sebuah kelapa. Nanti akan aku beri engkau buluku banyak-banyak.”Belalang segera berlari menemui pohon kelapa, katanya,”Hai, pohon kelapa tolonglah saya. Berikan kelapamu untuk kuberikan sebuah untuk kuberikan kepada si babi agar si babi mau memberiku bulu-bulunya, guna kujadikan tali untuk menolong si semut yang hanyut.”

“Usirlah lebih dahulu burung gagak yang hinggap dan memberati daun-daunku ini. Nanti kuberi engkau sebuah kelapa,”jawab pohon kelapa.

“Burung gagak, sudikah engkau meninggalkan pohon kelapa ini, agar pohon kelapa suka memberi aku buahnya untuk kuberikan kepada si babi, agar si babi suka memberiku bulu-bulunya, untuk kujadikan tali, guna menolong semut yang hanyut?”

“Aku mau pergi asalkan engkau memberi telur sebutir,”jawab burung gagak.

Belalang segera menemui ayam dan dimintanya sebutir telur. Tapi ayam itu menjawab,”Berilah aku beberapa butir padi dan jagung nanti kuberi engkau sebutir telur.”

Belalang segera menemui lumbung minta beberapa butir padi dan jagung. Lumbung menjawab,”Usirlah lebih dahulu tikus yang bersarang pada tubuhku. Nanti kuberi engkau padi dan jagung.”

Tikus mau pergi dengan syarat diberi lebih dulu susu sapi. Pergilah belalang menemui sapi, dimintanya susu barang sedikit. Sapi menjawab, “berilah aku seikat alang-alang, akan kuberi engkau secawan susu.”

Belalang segera pergi ke ladang, memotong alng-alang dan sesudahnya diikat lalu diberikan pada sapi. Dari sapi lalu ia mendapat susu yang segar, lalu diberikan kepada tikus. Tikus menerima susu dan meninggalkan lumbung. Dari lumbung, belalang mendapatkan beberapa butir padi dan jagung, yang segera diberikan kepada si ayam. Ayam memberikan telurnya, dan oleh belalang segera diberikan kepada burung gagak. Burung gagak menerima telur, lalu terbang meninggalkan pohon kelapa. Oleh pohon kelapa belalang diberi sebutir kelapa, yang segera diberikan kepada si babi. Lalu babi memberinya beberapa helai bulunya. Sesudah menerima bulu dari babi, segeralah belalang memintal bulu tersebut menjadi seutas tali.

Dengan segera semut ditolong. “Terima kasih belalang sahabatku.”

“sama-sama,”kata belalang,”Bukankah bersahabat harus saling tolong-menolong?”

(dikutip dari Cerita Rakyat, P.N Balai Pustaka, 1963)

Mengapa saya mengutip cerita diatas, karena didalam cerita tersebut terdapat suatu pesan yang sangat bagus. Yaitu kegigihan belalang(sahabat) dalam menolong semut dengan kerja keras dan tanpa pamrih, karena seorang sahabat itu harus salig tolong-menolong dan bantu-membantu terhadap sahabatnya sendiri tanpa mengharapkan dapat suatu imbalan.

Rabu, 16 Desember 2009

PEMLIHAN TOPIK

PEMILIHAN TOPIK

1) Jelaskan syarat-syarat topik yang baik ?

a.Topik harus menarik perhatian penulis.
Topik yang menarik perhatian akan memotivasi pengarang penulis secara terus- menerus mencari data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.Penulis akan didorong agar dapat menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya.Suatu topik sama sekali tidak disenangi penulis akan menimbulkan kesalahan.Bila terdapat hambatan ,penulis tidak akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengumpulkan data dan fakta yang akan digunakan untuk memecahkan masalah.

b. Diketahui oleh penulis.
Penulis hendaklah mengerti atau mengetahui meskipun baru prinsip ilmiahnya.
Contoh:

* Mencari sumber data dari mana pun.
* Metode atau penerapan yang digunakan.
* Metode analisis yang akan digunakan.
* Buku-buku referensi yang digunakan.

c. Jangan terlalu baru,jangan terlalu teknis dan jangan terlalu kontroversial.
Bagi penulis pemula,topik yang baru kemungkinan belum ada referensinya dalam kepustakaan.Topik yang terlalu teknis kemungkinan dapat menjebak penulis bila tidak benar-benar menguasai bahan penulisannya.Topik yang kontroversial akan menimbulkan kesulitan untuk bertindak secara objektif.

d. Bermanfaat.
Topik yang dipilih hendakanya bermanfaat yang ditinjau dari segi akademis maupun segi praktis.

e.Jangan terlau luas.
Penulis harus membatasi topik yang akan ditulis.Setipa penulis harus betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya cukup sempit dan berbatas untuk digarap sehingga tulisannya dapat terfokus.


2)Jelaskan dan berikan contoh cara-cara pembatasan topik ?
Jawab;
Pembatasann topik sekurang-kurangnya dapat membantu pengarang dalam :

a. Memungkinkan penulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa topik tersebut benar-benar diketahuinya.
b. Memungkinkan penulis mengadakan penelitian lebih intensif mengenai masalahnya.


- pembatasan topik dilakukan dengan cara :
a.Tetapkanlah topik dalam kedudukan central.
Contoh; Komunikasi.

b.Ajukan pertanyaan apakah topik tersebut masih dapat dirinci , bila dapat tetapkan lah.

c.Tetapkanlah yang mana subtopik yang akan dipilih

d. Ajukan pertanyaan apakah subtopik yang dipilih masih dapat dirinci lebih lanjut


3.)Sebutkan dan jelaskan cara-cara judul atau topik yang baik ?
Jawab :
a. Jelas gagasan pokok dan tujuannya.
b. Ada kesatuan gagasan.
c. Dikembangkan dengan baik:
* Gagasan pokok rinci.
* Rincian diurutkan secara logis.

d. Asli;
* Pokok persoalan.
* Sudut pandang.
* Rangkaian kalimat.
* Pilihan kata.
e. Judul harus;

-Asli ;
Jangan menggunakan judul yang sudah pernah ada, bila terpaksa dapat dicarikan sinonimnya.

-Relevan;
Setelah menulis,baca ulang karangan anda, lalu carilah judul yang relevan dengan karangan anda.

-Provokatif;
Judul tidak boleh terlalu sederhana, sehingga(calon) pembaca sudah dapat menduga isi karangan anda, kalau(calon) pembaca sudah dapat menebak isinya tentu karangan anda sudah tidak menarik lagi.

-Singkat;
Judul yang singkat memungkinkan pembaca menangkap secara cepat maknanya,Bila judul itu panjang,(calon) pembaca harus membuang energi terlebih dahulu untuk membacanya.

Rabu, 14 Oktober 2009

DIKSI

1. Apa pengertian diksi?
diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.

2.Hal-hal yang mempengaruhi pilihan kata berdasarkan kemampuan pengguna bahasa!
Hal-hal yang mempengaruhi pilihan kata berdasarkan kemampuan pengguna bahasa terkait dengan kemampuan mengetahui, memahami, menguasai, dan menggunakan sejumlah kosa kata secara aktif yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat sehingga mampu mengomunikasikan secara efektif kepada para pembaca atau pendengarnya.
3. Sebutkan dan jelaskan fungsi diksi !
Fungsi diksi adalah sebagai berikut:
1. Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal,
2. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca,
3. Menciptakan komunikasi yang baik dan benar,
4. Menciptakan suasana yang tepat,
5. Mencegah perbedaan penafsiran,
6. Mencegah salah pemahaman, dan
7. Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.

Senin, 12 Oktober 2009

RAGAM BAHASA

1. Pengertian ragam bahasa ?
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990).

2. Sebutkan dan jelaskan hal-hal yang menyebabkan timbulnya ragam bahasa !
Menurut Dendy sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tidak baku. Dalam situasi resmi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tidak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.

3. Sebutkan dan jelaskan penerapan ragam bahasa resmi berdasarkan medianya !
Menurut Felicia (2001 : 8), ragam bahasa menurut media atau sarananya terdiri atas :
1. Ragam Lisan
Ragam lisan adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa. Kita dapat menemukan ragam lisan yang standar, misalnya pada saat orang berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah, dan ragam lisan yang non standar, misalnya dalam percakapan antar teman, di pasar, atau dalam kesempatan non formal lainnya.

2. Ragam Tulis
Ragam tulis adalah bahasa yang ditulis atau yang tercetak. Ragam tulis pun dapat berupa ragam tulis yang standar maupun non standar. Ragam tulis yang standar kita temukan dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan. Kita juga dapat menemukan ragam tulis non standar dalam majalah remaja, iklan, atau poster.