SEMUT DAN BELALANG
(Cerita rakyat dari Jawa, diceritakan kembali oleh Soerjosoesanto)
Pada suatu hari seekor semut dan seekor belalang berjalan bersama-sama. Sampai ditepi sungai kecil, belalang berkata, “Semut sahabatku, saya dapat melompati sungai ini. Bagaimana dengan engkau?”
“Bisa juga tentu,”jawab semut.
Belalang segera melompat dan berhasil.
Semut mencobanya, tapi ia tergelincir dan hanyut. “ Tolonglah saya belalang. Tariklah dengan suatu tali.” Seru semut ketakutan.
Belalang berlari-lari mencari tali. Bertemulah belalang dengan seekor babi. Kata belalang, “Saudara babi, tolonglah saya. Berilah saya beberapa helai bulumu, akan saya buat tali, guna menolong semut yang hanyut dalam sungai.”
Babi menjawab, ”berilah aku dulu sebuah kelapa. Nanti akan aku beri engkau buluku banyak-banyak.”Belalang segera berlari menemui pohon kelapa, katanya,”Hai, pohon kelapa tolonglah saya. Berikan kelapamu untuk kuberikan sebuah untuk kuberikan kepada si babi agar si babi mau memberiku bulu-bulunya, guna kujadikan tali untuk menolong si semut yang hanyut.”
“Usirlah lebih dahulu burung gagak yang hinggap dan memberati daun-daunku ini. Nanti kuberi engkau sebuah kelapa,”jawab pohon kelapa.
“Burung gagak, sudikah engkau meninggalkan pohon kelapa ini, agar pohon kelapa suka memberi aku buahnya untuk kuberikan kepada si babi, agar si babi suka memberiku bulu-bulunya, untuk kujadikan tali, guna menolong semut yang hanyut?”
“Aku mau pergi asalkan engkau memberi telur sebutir,”jawab burung gagak.
Belalang segera menemui ayam dan dimintanya sebutir telur. Tapi ayam itu menjawab,”Berilah aku beberapa butir padi dan jagung nanti kuberi engkau sebutir telur.”
Belalang segera menemui lumbung minta beberapa butir padi dan jagung. Lumbung menjawab,”Usirlah lebih dahulu tikus yang bersarang pada tubuhku. Nanti kuberi engkau padi dan jagung.”
Tikus mau pergi dengan syarat diberi lebih dulu susu sapi. Pergilah belalang menemui sapi, dimintanya susu barang sedikit. Sapi menjawab, “berilah aku seikat alang-alang, akan kuberi engkau secawan susu.”
Belalang segera pergi ke ladang, memotong alng-alang dan sesudahnya diikat lalu diberikan pada sapi. Dari sapi lalu ia mendapat susu yang segar, lalu diberikan kepada tikus. Tikus menerima susu dan meninggalkan lumbung. Dari lumbung, belalang mendapatkan beberapa butir padi dan jagung, yang segera diberikan kepada si ayam. Ayam memberikan telurnya, dan oleh belalang segera diberikan kepada burung gagak. Burung gagak menerima telur, lalu terbang meninggalkan pohon kelapa. Oleh pohon kelapa belalang diberi sebutir kelapa, yang segera diberikan kepada si babi. Lalu babi memberinya beberapa helai bulunya. Sesudah menerima bulu dari babi, segeralah belalang memintal bulu tersebut menjadi seutas tali.
Dengan segera semut ditolong. “Terima kasih belalang sahabatku.”
“sama-sama,”kata belalang,”Bukankah bersahabat harus saling tolong-menolong?”
(dikutip dari Cerita Rakyat, P.N Balai Pustaka, 1963)
Mengapa saya mengutip cerita diatas, karena didalam cerita tersebut terdapat suatu pesan yang sangat bagus. Yaitu kegigihan belalang(sahabat) dalam menolong semut dengan kerja keras dan tanpa pamrih, karena seorang sahabat itu harus salig tolong-menolong dan bantu-membantu terhadap sahabatnya sendiri tanpa mengharapkan dapat suatu imbalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar